Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Demonstran : Masyarakat butuh Pendidikan gratis bukan makan gratis.




      Ilustrasi

Makassar,matacelebes - Ratusan mahasiswa menggelar unjuk
rasa, bertajuk "Indonesia gelap" lantaran munculnya kebijakan Pemerintah terkait efisiensi anggaran, demo di depan Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan A P Pettarani, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar,  Rabu (19/2/2025).

Unjuk rasa mahasiswa di picu terkait rencana, Presiden Prabowo Subianto menargetkan efisiensi anggaran hingga 44 miliar dollar AS atau setara Rp 750 triliun pada tahun pertama kepemimpinannya untuk membiayai Makan Bergizi Gratis dan "menyuntik" BPI Danantara.

Rencana efisiensi anggaran itu diumumkan Prabowo saat berpidato di acara HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

Dalam materi paparannya, terkait rencana tersebut ia menyebut bahwa efisiensi anggaran akan dilakukan dalam tiga putaran.



Pengunjuk rasa menilai efisiensi anggaran khususnya pada bidang pendidikan dan kesehatan dinilai tidak mementingkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Berdasarkan pantauan media sekitar pukul 15.17 Wita, para mahasiswa telah memblokade satu jalur jalan AP.Pettarani  yang membuat kepadatan kendaraan.

Mereka juga membawa berbagai spanduk yang bertuliskan protes terkait kebijakan pemerintah saat ini, dan aksi   membakar sejumlah ban bekas di tengah jalan.

Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum,Universitas Negeri Makassar Fikran Prawira mengatakan bahwa mahasiswa melakukan unjuk rasa dengan membawa dua tuntutan.

"Kami hari ini membawa dua tuntutan yakni pertama mencabut Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025, kedua evaluasi terkait program makan bergizi gratis (MBG)," kata Fikran.

Fikran menyebut terkait efisiensi anggaran khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan, kebijakan yang  tidak pro terhadap rakyat.

"Kita tidak butuh makan gratis, masyarakat kita hanya butuh pendidikan gratis. Hari ini rezim yang hadir sangat melukai hati rakyat dengan berbagai kebijakannya. Kebijakan ini regulasinya sangat tidak jelas," ucap Fikran.

Redaksi

Posting Komentar

0 Komentar