Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Puluhan massa menyampaikan aspirasinya pada Anggota TKPSDA WS.Pompengan Larona


Kunjungan Lapangan Anggota TKPSDA WS.Pompengan - Larona



Malili,matacelebes- Rombongan TKPSDA WS.Pompengan Larona dengan agenda kunjungan lapangan ke tambang nikel yang di kelola oleh PT.Prima Utama Lestari (PUL) di Desa Ussu Kecamatan Malili Kab.Luwu timur, di sambut puluhan warga   mengadukan protes terkait pengelolaan tambang yang dikerjakan secara tidak profesional hingga mencemari Sungai pada cast area sekitarnya. Selasa, 9/10/2024

Diketahui TKPSDA WS.Pompengan Larona dengan wilayah Lintas Propinsi yakni Sulawesi selatan, Sulawesi tenggara dan Sulawesi tengah dengan tugas membantu Menteri PUPR melalui Kordinasi pengelolaan sumber daya air (Kepmen PUPR No.2146/Kpts/M/2024)

Pada agenda kunjungan lapangan TKPSDA WS.Pompengan Larona terkait issu pencemaran sungai yang  diakibatkan oleh operasional pengelolaan tambang yang dikerjakan secara membabi buta tanpa mengacu Pada Standard Operasional Prosedur hingga mengakibatkan kerusakan Lingkungan.



Di awali surat penyampaian sebelum rombongan anggota TKPSDA WS.Pompengan Larona melakukan kunjungan lapangan di Lokasi area  tambang PT.PUL dengan maksud dan tujuan melakukan peninjauan pada sarana reklamasi,  sediment fond serta sarana tekhnik rekayasa pengolahan air bebas dari sediment serta zat yang bisa mencemari air sungai.

Tetapi justru tak di sangka, setelah rombongan tiba di lokasi (Pos Security) pihak pengelola tambang, bukannya menyambut tapi malah menahan dan mengharuskan rombongan TKPSDA WS.Pompengan Larona agar melapor ke kantor pengelola hingga sebagian anggota menunggu di pos security berjam jam lamanya.

Nampak sikap arogansi dari pihak pengelola tambang pada kunjungan lapangan ini,  padahal sebelumnya sudah ada  penyampaian sebagai bentuk  etika saling menghormati dalam melaksanakan tugas. Sebagaimana tugas anggota TKPSDA WS.Pompengan Larona mengumpulkan bahan serta materi untuk di kordinasikan ke Menteri PUPR, Menteri LH dan Kehutanan, Menteri ESDM dan Menteri Pertanian.

Setelah menanti sekian waktu di pos penjagaan, nampak dua unit mobil double cabin warna putih memasuki area lahan pertambangan dan tak lama kemudian nampak bus kami mengikuti mobil double cabin berwarna putih tersebut.

Sepanjang perjalanan  yang kami lalui terlihat tambak rakyat yang kami duga apabila musim penghujan pastilah tambak itu akan tercemar di sebabkan oleh timbunan tanah merah di mana pihak penambang telah  membangun Jety atau dermaga bongkar muat bahan tambang dengan menimbung sungai.

Tak lama setelah kami turun dari bus sekelompok massa mendatangi kami mengadukan protes terkait pencemaran air sungai hingga ke tambak rakyat dan jika musim penghujan air sungai yang sudah tercemar merembes hingga ke jalan poros trans Sulawesi disinyalir akibat  Pembangunan Jety PT.Prima Utama Lestari.



Terkait akan situasi dan kondisi di lokasi tambang, salah seorang anggota berkomentar bahwa kunjungan ke PT.PUL ini tidak maksimal, agenda kunjungan seharusnya ke tambang nikel untuk mengetahui, apakah sudah dilaksanakan sesuai aturan, bukan ke pembangunan Jety yang di duga sarat masalah.

Akhirnya beberapa anggota kembali mendiskusikan terkait kunjungan lapangan Ke PT PUL yang belum maksimal serta berencana akan mengusulkan, melakukan kunjungan ulang sesuai kesepakatan dalam Rapat kerja TKPSDA WS.Pompengan Larona berikutnya.

Penulis adalah anggota TKPSDA WS.Pompengan Larona.

Redaksi.

Posting Komentar

0 Komentar