Makassar,matacelebes - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), DR. Hasrullah mengulas, Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi sekiranya memborong partai politik maka dapat di pastikan akan berhadapan KOTAK KOSONG di Pilgub 2024.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), DR. Hasrullah menilai apabila hal itu terjadi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) di 27 November 2024 mendatang menjadi kemunduran ‘Demokrasi’ di Sulawesi Selatan.
“Jika ini terjadi, berarti kita mengalami kemunduran, Demokrasi seharusnya ada Kontestasi yaitu kandidat versus kandidat" kata DR.Hasrulla pengajar ilmu komunikasi politik Unhas. Kamis 25/07/2024
DR.Hasrulla berharap agar Ketua Partai Politik (Parpol) di Jakarta memberikan kesempatan kepada calon-calon pemimpin terbaik di Sulsel untuk ikut berkontestasi di pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang.
“Sulsel membutuhkan pemimpin yang memiliki leadership mumpuni dan kita memiliki beberapa Tokoh dengan rekam jejak kepemimpinan yang jelas" ungkapnya
Bahkan dia menilai, kebanyakan ketua partai politik (parpol) di Sulawesi Selatan tidak memiliki kekuatan atau keberanian yang cukup untuk mengusung calon yang kompetitif melawan petahana.
Menurut Hasrullah dengan wacana kotak kosong kondisi ini mencerminkan lemahnya dinamika politik di Sulsel. Bahkan menurutnya kondisi ini menunjukkan bahwa parpol tidak mampu menciptakan kontestasi yang sehat dengan menghadirkan kandidat-kandidat alternatif.
“Sekali lagi, Jika benar kotak kosong versus kandidat di Pilgub Sulsel, ini sebagai kemunduran demokrasi, bukan lawan kotak kosong,” cetus Hasrullah.
Ia menambahkan adanya kandidat yang bertarung melawan kotak kosong menunjukkan degradasi demokrasi yang signifikan.
Hal ini bisa dianggap sebagai indikasi adanya oligarki dan permainan politik uang.
Sehingga ini menyebabkan partai politik tidak mampu melihat secara jernih calon-calon yang sebenarnya mampu memimpin Sulsel.(**)
Redaksi.
0 Komentar