Jakarta - Operasi intelijen"Sikat Jampidsus" yang dilakukan oknum anggota Detasemen Khusus Anti Teror 88 atau Densus 88 terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah. Terungkap ada 10 anggota Densus 88 yang diterjunkan menjalankan misi pengintaian Minggu, 19 Mei 2024 silam.
Fakta ini terungkap setelah pengawal melekat Jampidsus dari Polisi Militer (PM) berhasil menangkap Bripda IM oknum Densuss 88 Anti teror yang menguntit Jampidsus di Restoran Cipete Jaksel
Usai tertangkap, Bripda IM sempat diinterogasi oleh Polisi Militer, sebelum dijemput oleh Paminal Polri di Kejagung. Banyak informasi A-1 yang berhasil digali dari interogasi yang dilakukan terhadap Bripda IM terkait misi pengintaian untuk membuntuti Jampidsus Febrie Adriansyah. Namun masih disimpan rapat-rapat pihak Jampidsus.
Bripda IM mengakui sedang menjalankan sebuah misi pembuntutan yang diberi nama ‘Sikat Jampidsus’. Dari interogasi terhadap Bripda IM juga terkuak bahwa misi pengintaian tidak hanya dilakukan bintara polisi itu. Selain Bripda IM, ada 9 anggota Densus 88 lainnya yang dilibatkan.(Sumber Republika)
Ke-10 oknum anggota Densus 88 itu bergabung dalam satu Grup WhatsApp (WA) sebagai alat komunikasi antar mereka untuk melaksanakan misi pengintaian terhadap Jampidsus, Grup WA tersebut bernama "Time Zone"
Siapa yang Memerintahkan Mereka? Ini Pengakuan Bripda IM
Kemudian siapa yang memberikan perintah? Dari sumber Republika, Bripda IM mengaku misi penguntitan terhadap Jampidsus itu atas perintah seorang personel menengah di Densus 88 dengan pangkat perwira.
Namun pengakuan Bripda IM, yang terjun dalam penguntitan terhadap Jampidsus pada Kamis (16/5/2024) malam, hanya enam personel.(*)
Di kutip :EDITOR.ID
0 Komentar